Review Film : The Man From Nowhere (Ajeossi) 2010
Sutradara : Lee Jeong-beom
Casting Utama : Won Bin, Kim Sae-ron, Kim Hee-won, Kim Tae-hoon
Genre film : Action, kriminal, thriller
Rating IMDb : 7.8/10 dari 51,545 penonton
Tayang perdana : 4 Agustus 2010
Durasi : 119 menit
Film "The Man From Nowhere" ditayangkan pada tahun 2010 silam. Film thriller yang dibintangi oleh Won Bin sebagai pemeran utamanya ini, menjadi salah satu film rekomendasi dan banyak dibicarakan di tahun 2010 lalu. Melalui film ini, Won Bin dan tim produksi banyak mendapatkan berbagai nominasi dan pemenang di berbagai ajang penghargaan bergengsi di Korea.
Film "The Man From Nowhere" atau "Ajeossi" menceritakan tentang Cha Tae-shik (Won Bin), mantan intiligent militer yang mengasingkan diri pada perumahan kumuh. Cha Tae-shik memiliki pengalaman menyakitkan di masa lampaui, hingga dia memutuskan untuk berhenti dari intelegen militer dan mengasingkan diri jauh di perumahan kumuh. Cha Tae-shik membuka pegadaian untuk menyambung hidupnya. Di perumahan kumuh tersebut, Cha Tae-shik bertemu dengan gadis cilik bernama So Min (Kim Sae-ron). So Min sangat menyukai Cha Tae-shik, meski Cha Tae Shik bersikap sangat dingin terhadapnya. So Min selalu menceritakan kesehariannya pada Cha Tae Shik. So Min hanya tinggal bersama Ibunya (Kim Hye-seo). Ibu So Min jarang berada dirumah, So Min hanya dibiarkan seorang diri.
Premis film ini diawali dengan terjadinya transaksi narkoba oleh gengster berbahaya di sebuah klub malam dan sudah menjadi incaran polisi. Namun, sayangnya saat penggrebekan barang bukti yang dicari menghilang, karena dicuri oleh penari klub malam yaitu Ibu So Min. Ketua gangster tidak tinggal diam, dia mencari informasi dan menemukan pencuri barang bukti tersebut.
Ibu So Min menyimpan narkoba curiannya yang tersimpan di box kamera dan digadaikan ke Cha Tae-shik. Merasa satu komplotan dengan Ibu So Min, gangster tersebut memburu Cha Tae-shik. Bukan kemenangan yang didapat, namun hantaman keras ke anak buahnya membuat ketua gangster cukup kelabakan. Akhirnya komplotan gangster tersebut membawa So Min dan Ibu So Min sebagai sandera. Twist banyak terjadi selama alur cerita film ini. Fakta lain dari gangster yang dihadapi Cha Tae-shik adalah komplotan berbahaya yang menjual organ-organ manusia secara ilegal. Komplotan ini melakukan aksinya dengan sangat keji.
Cha Tae-shik yang memiliki perhatian besar pada So Min tak tinggal diam. Dia melakukan berbagai cara yang menegangkan untuk mendapatkan informasi keberadaan So Min. Suasana menegangkan sangat terasa selama kita mengikuti cerita dalam film ini. Banyak aksi laga yang ditampilkan oleh Won Bin. Aksi laga yang ditampilkan pada film ini sampai pada tingkat darah berada dimana-mana. Aksi yang sangat menegangkan adalah ketika Cha Tae-shik berhadapan dengan Ketua gengster dan komplotannya seorang diri. Cha Tae-shik semakin menggila, ketika di sodorkan cungkilan kornea mata yang disangka milik So Min. Lawan tertangguh dari komplotan gansgter tersebut adalah Ramrowan (Thanayong Wongtrakul), bodyguard asing yang di sewa oleh Man Seok (Kim Hee-won). Duel tersebut diakhiri dengan tertembaknya Man Seok yang hendak melarikan diri. Twist lainnya adalah ketika Ramrowan cukup tersentuh dengan kebaikan So Min selama di tempat penyekapan. Lalu dia melakukan aksi yang tak disangka, yaitu mencungkil kornea rekannya untuk dijadikan umpan Cha Tae-shik.
Twist ending film ini cukup membuat hati penonton teriris. Dari kejauhan, So Min memanggil Cha Tae-shik, yang hampir saja menarik pelatuk pistolnya karena kecewa tak menemukan So Min dalam keadaan hidup. Tak sekedar laga, film ini juga menyajikan luapan kasih sayang terpendam seorang Cha Tae-shik kepada So Min. Cha Tae-shik menganggap So Min seperti anaknya, meski bukan darah dagingnya. Ending film ini diakhiri dengan perpisahan Cha Tae-shik dan So Min. Cha Tae-shik akan menyelesaikan tindakannya kepada polisi dan meninggalkan So Min seorang diri. Namun, kebahagiaan tersirat dari keduanya.
Well, selama menonton film ini saya cukup merasakan ketegangan-ketegangan di setiap scenenya. Salah satu yang membuat shock adalah ketika Ibu So Min sudah ditemukan berbentuk jasad dengan banyak bekas luka ditubuhnya. So Min, yang tak mengetahui kematian Ibunya sangat berharap bisa bertemu kembali dengan Ibunya. Walaupun itu hanya angan belaka. Namun, So Min bahagia, karena masih ada Cha Tae-shik yang sudah berusaha keras menyelamatkan So Min dari gangster yang berbahaya.
Film The Man From Nowhere banyak menyentil isu sosial berdasarkan narasi yang diusungnya. Eksploitasi-pelecehan anak, kekerasan pada perempuan, lingkaran hitam narkotika, perdagangan organ manusia secara ilegal, mafia dan juga premanisme yang dikemas secara apik. Dimana semua isu tersebut menjadi kesatuan utuh isu sosial yang membawa hubungan emosional antara dua karakter yang berbeda jauh. Kita menjadi carrying kepada dua karakter ini dan menanti nasib mereka di ending narasi.
Secara pribadi, nilai untuk film ini 8/10. Demikian review film kali ini, semoga suka dan bermanfaat ya..
Cha Tae-shik yang memiliki perhatian besar pada So Min tak tinggal diam. Dia melakukan berbagai cara yang menegangkan untuk mendapatkan informasi keberadaan So Min. Suasana menegangkan sangat terasa selama kita mengikuti cerita dalam film ini. Banyak aksi laga yang ditampilkan oleh Won Bin. Aksi laga yang ditampilkan pada film ini sampai pada tingkat darah berada dimana-mana. Aksi yang sangat menegangkan adalah ketika Cha Tae-shik berhadapan dengan Ketua gengster dan komplotannya seorang diri. Cha Tae-shik semakin menggila, ketika di sodorkan cungkilan kornea mata yang disangka milik So Min. Lawan tertangguh dari komplotan gansgter tersebut adalah Ramrowan (Thanayong Wongtrakul), bodyguard asing yang di sewa oleh Man Seok (Kim Hee-won). Duel tersebut diakhiri dengan tertembaknya Man Seok yang hendak melarikan diri. Twist lainnya adalah ketika Ramrowan cukup tersentuh dengan kebaikan So Min selama di tempat penyekapan. Lalu dia melakukan aksi yang tak disangka, yaitu mencungkil kornea rekannya untuk dijadikan umpan Cha Tae-shik.
Twist ending film ini cukup membuat hati penonton teriris. Dari kejauhan, So Min memanggil Cha Tae-shik, yang hampir saja menarik pelatuk pistolnya karena kecewa tak menemukan So Min dalam keadaan hidup. Tak sekedar laga, film ini juga menyajikan luapan kasih sayang terpendam seorang Cha Tae-shik kepada So Min. Cha Tae-shik menganggap So Min seperti anaknya, meski bukan darah dagingnya. Ending film ini diakhiri dengan perpisahan Cha Tae-shik dan So Min. Cha Tae-shik akan menyelesaikan tindakannya kepada polisi dan meninggalkan So Min seorang diri. Namun, kebahagiaan tersirat dari keduanya.
Well, selama menonton film ini saya cukup merasakan ketegangan-ketegangan di setiap scenenya. Salah satu yang membuat shock adalah ketika Ibu So Min sudah ditemukan berbentuk jasad dengan banyak bekas luka ditubuhnya. So Min, yang tak mengetahui kematian Ibunya sangat berharap bisa bertemu kembali dengan Ibunya. Walaupun itu hanya angan belaka. Namun, So Min bahagia, karena masih ada Cha Tae-shik yang sudah berusaha keras menyelamatkan So Min dari gangster yang berbahaya.
Film The Man From Nowhere banyak menyentil isu sosial berdasarkan narasi yang diusungnya. Eksploitasi-pelecehan anak, kekerasan pada perempuan, lingkaran hitam narkotika, perdagangan organ manusia secara ilegal, mafia dan juga premanisme yang dikemas secara apik. Dimana semua isu tersebut menjadi kesatuan utuh isu sosial yang membawa hubungan emosional antara dua karakter yang berbeda jauh. Kita menjadi carrying kepada dua karakter ini dan menanti nasib mereka di ending narasi.
Secara pribadi, nilai untuk film ini 8/10. Demikian review film kali ini, semoga suka dan bermanfaat ya..
0 Komentar