Day 1 ODOP Desember : Salma dan Kupu-Kupu


1/31

Salma dan Kupu-kupu



Minggu pagi yang cerah, Salma dan Salim, adiknya bermain di taman dekat rumah mereka. Mereka berlari senang dan bermain dengan bahagia. Taman bunga di dekat rumah mereka sangatlah indah. Penuh dengan bunga warna-warni dan juga serangga kecil yang mengincar madu dari bunga. Saat bermain, tak sengaja Salma menemukan rumah ulat sedang bergelantungan di salah satu pohon. Rumah ulat itu terus bergerak dan mengayun sehingga terlihat lubang kecil yang semakin membesar. Sadarlah ia, ternyata itu adalah sebuah kepompong. Tak lama, muncullah seekor bayi kupu-kupu yang mungil. Salma sangat tertarik melihat bayi kupu-kupu menggeliat berusaha keluar dari kepompongnya. Bahkan Salma mengajak Salim untuk melihatnya.

Lalu, Salma dan Salim duduk bersanding menunggu bayi kupu-kupu keluar dari sarangnya. Mereka sudah tak sabar, ingin melihat kupu-kupu indah dengan sayapnya yang cantik.  Lama mereka menunggu di sekitar pohon itu, namun sepertinya bayi kupu-kupu tak bergerak lagi. Mereka merasa iba, menurut mereka mungkin bayi kupu-kupu tersebut kehabisan energi untuk keluar dari kepompong yang sempit itu. Akhirnya, mereka memecahkan kepompong tersebut, dan memindahkan bayi kupu-kupu ke dalam toples yang sudah mereka siapkan, tempat yang lebih nyaman dan luas. Bayi kupu-kupu tersebut menggeliat lucu. Salma dan Salim sangat bahagia karena mereka berhasil menyelamatkan bayi kupu-kupu. Salma dan Salim membawa bayi kupu-kupu itu pulang ke rumah. Mereka berjanji akan merawat dan membesarkan bayi kupu-kupu menjadi kupu-kupu yang besar dan cantik.

Salma dan Salim memberi makan dan merawat bayi kupu-kupu setiap hari. Beberapa hari sudah berlalu, namun tampaknya bayi kupu-kupu tak bertumbuh kembang dengan baik. Akhirnya, bayi kupu-kupu itu hanya berjalan ringkih bahkan untuk terbang sekalipun sulit. Salma dan Salim sangat sedih melihatnya, harapan indah akan melihat bayi kupu-kupu tumbuh menjadi kupu-kupu dewasa yang cantik dengan bersayap indah telah sirna. Mereka tak mengerti, apa yang salah sebenarnya.

Tak lama, Kakek Gendut datang ke rumah Salma dan Salim. Mereka menceritakan semua kesedihan yang terjadi. Kakek Gendut menatap kaget dan mengangguk-anggukkan kepala sambil mendengarkan cerita Salma dan Salim. Dan.. Kakek Gendut pun menanggapi, bahwa kebaikan yang telah dilakukan Salma dan Salim adalah sebuah kesalahan. Kakek Gendut menceritakan bagaimana seharusnya bayi kupu-kupu itu bisa tumbuh menjadi kupu-kupu yang cantik. Seharusnya, Salma dan Salim tak perlu memecahkan kepompong bayi kupu-kupu itu, karena disanalah proses pertumbuhan metamorfosis kupu-kupu terjadi.

Kakek Gendut mulai bercerita dengan suaranya yang khas. Salma dan Salim sangat tertarik ingin mendengarnya. Sebelum menjadi kupu-kupu, bayi kupu-kupu awalnya hanyalah seekor ulat gendut yang hidup di pepohonan hijau. Ulat gendut kemudian akan berpuasa dalam sebuah lubang sempit yang dikenal dengan kepompong. Selama di dalam kepompong, ulat gendut akan merubah dirinya menjadi seekor bayi kupu-kupu. Jika sudah massanya, maka bayi kupu-kupu akan mulai membuat lubang kepompong sedikit demi sedikit. Namun, dalam prosesnya tidaklah mudah dan cepat, bayi kupu-kupu butuh waktu berhari-hari untuk menyempurnakan dirinya bermetamorfosis menjadi kupu-kupu dewasa yang sempurna. Jika semua massa dan tahap sudah terlewati dengan baik, bayi kupu-kupu akan terlepas dengan sendirinya menjadi kupu-kupu dewasa yang sempurna bersayap indah.

Salma dan Salim mendengarkan cerita Kakek Gendut dengan antusias. Ternyata, proses menjadi kupu-kupu yang sempurna tidaklah mudah. Butuh usaha, perjuangan, dan pengorbanan yang besar bagi ulat gendut menjadi kupu-kupu yang indah. Salma dan Salim sangat menyesal dan sedih, ternyata kebaikan yang telah mereka lakukan memberi dampak buruk untuk kelangsungan hidup bayi kupu-kupu itu. Salma dan Salim pun mulai sadar. Mereka berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Lalu, Kakek Gendut pun berpesan, “Jadi, jika nanti lain waktu Salma dan Salim kembali menemukan kepompong rumah kupu-kupu, janganlah kalian mematahkan atau memecahkannya ya!” pesan Kakek Gendut dan kemudian menutup ceritanya. Kakek Gendut menghibur Salma dan Salim dengan bernyanyi “Kupu-Kupu Yang Lucu” dan bermain di taman bunga. Salma dan Salim kembali ceria.


>>>>>>>>>>Makna Kehidupan<<<<<<<<<<

Sahabat, terkadang hidup yang kita lakoni hari ini tak selamanya berjalan mulus tanpa aral rintangan. Butuh usaha keras, perjuangan yang panjang, bahkan pengorbanan yang besar untuk mencapai mimpi-mimpi yang sudah kita harapkan. Terkadang, kita merasa sangat lemah tak berdaya, bertanya dalam diri “mengapa semua terjadi seperti ini? Mengapa ini terjadi pada kehidupan saya?”, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang justru membuat diri kita semakin jatuh terpuruk dan jauh dari genggaman-Nya. Layaknya, seperti kupu-kupu diatas, dia berjuang sedemikian rupa untuk menjadi kupu-kupu yang sempurna dan sangat indah. Bukankah ini bukti nyata kasih sayang Allah kepada umat-Nya yang mau berfikir?

Maka, mari sahabat, kita bergerak bersama menyulam kembali harapan-harapan yang sempat terhenti bahkan menghilang tanpa jejak. Marilah kita mulai kembali menumbuhkan semangat juang tinggi untuk kehidupan yang lebih baik dunia dan akhirat. Kita ubah pola pikir kita, bahwa sesungguhnya pada setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Dalam surat Alam Nasyroh, Allah Ta’ala berfirman,
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6)

Allah pun berfirman dalam ayat lainnya.
لاَ يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلاَّ وُسْعَهَا‌ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ‌ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَاۤ اِنْ نَّسِيْنَاۤ اَوْ اَخْطَاْنَا‌ۚ رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَاۤ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَه عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا‌‌ۚرَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِه‌ ۚ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلٰنَا فَانصُرْنَا عَلَىالْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya : “Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan batas kemampuannya. Baginya ganjaran untuk apa yang diusahakannya, dan ia akan mendapat siksaan untuk apa yang diusahakannya. Dan mereka berkata, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau kami berbuat salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebani kami tanggung jawab seperti Engkau telah bebankan atas orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami janganlah Engkau membebani kami apa yang kami tidak kuat menanggungnya; dan ma’afkanlah kami dan ampunilah kami serta kasihanilah kami kerana Engkaulah Pelindung kami, maka tolonglah kami terhadap kaum kafir.” (QS. Al Baqarah, 2 : 287)

Demikian tulisan saya kali ini, saya sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari sahabat semua. Terimakasih.

Reactions

Posting Komentar

0 Komentar