Day 2
Please, Izinkan Aku Bersamamu..
Rania bergegas ke sekolah dengan ceria dan penuh semangat. Dia tak
sabar ingin kembali bertemu dan bermain bersama teman-teman di kelasnya. Hari
ini adalah hari awal masuk sekolah di semester kedua. Rania pergi ke sekolah
bersama Odey, sepeda biru kesayangannya. Selama perjalanan menuju ke sekolah,
Rania sudah membayangkan kegiatan apa saja yang akan dia dan teman-temannya
lakukan di hari pertama masuk sekolah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, minggu
pertama masuk sekolah, sekolah akan mengadakan berbagai kegiatan meriah dalam Special Week. Saat ini, Rania sudah
duduk di kelas 6 (enam). Tak terasa, Rania akan meninggalkan sekolah
tercintanya itu. Maka, Rania pun tak ingin larut dalam kesedihan karena
perpisahan, Rania ingin membuat kenangan indah bersama teman-temannya.
Dalam perjalanannya, Rania kembali bertemu dengan Rizka teman sekelasnya.
Sebenarnya Rania tidak terlalu dekat dengan Rizka, hanya saja melihat beberapa
kejadian di akhir semester kemarin Rania ingin mengenal lebih dekat dengan
Rizka. Sayangnya, Rizka tak memiliki banyak teman di sekolah, dan Rania pun
tahu itu. Rizka anak yang cerdas dan berprestasi. Namun, Rizka rupanya tak
banyak disukai teman-temannya. Rizka lebih memilih menyendiri daripada
bergabung bermain dengan teman-temannya. Rania pun bingung mengawali pertemanan
dengan Rizka, sampai kejadian itu terjadi.
Senin Sore di Rumah Sakit
Senin itu, kelas Rania mendapat giliran menjadi Petugas Upacara di
sekolahnya. Seperti biasa Bu Nuning, Wali Kelas Rania menunjuk beberapa siswa
untuk menjadi Petugas Upacara inti. Saat Upacara dimulai, Rizka izin kepada Bu
Nuning untuk tidak mengikuti Upacara pagi itu. Rizka merasa kurang enak badan,
dan wajahnya pun memang terlihat pucat. Akhirnya, Bu Nuning mengantar Rizka ke
Ruang UKS. Upacara berjalan lancar, semua siswa kembali ke kelasnya
masing-masing untuk mengikuti KBM selanjutnya. Saat menuju kelas, Rania dan
Nisa mendengar keributan di Ruang UKS. Tak lama, Bu Nuning keluar dari UKS
dengan tergesa-gesa, Rania dan Nisa sangat kaget karena tangan Bu Nuning
bersimbah darah. Rania dan Nisa segera menghampiri Ruang UKS, mereka ingin
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Rania dan Nisa tersentak kaget, Rizka
teman kelas mereka tergeletak lemas di UKS dengan bersimbah darah di tangannya.
Tak lama, Pak Hanif, membawa Rizka ke Rumah Sakit terdekat. Saat itu, Ruang UKS
menjadi tak kondusif karena banyaknya siswa yang ingin melihat kejadian itu.
Sesampainya di Rumah Sakit, Rizka segera ditangani oleh para medis, dan
harus di rawat inap untuk beberapa hari. Rizka belum sadarkan diri, namun
dokter menyampaikan bahwa dia sudah baik-baik saja. Setelah menghubungi Walinya
Rizka, Bu Nuning dan Pak Hanif kembali ke sekolah. Bu Nuning merasa sangat
bersalah atas kejadian itu, Bu Nuning juga belum mengerti mengapa Rizka bisa
senekat itu. Rania dan teman kelasnya menanti kehadiran Bu Nuning dan ingin
menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Tak banyak kata yang disampaikan Bu
Nuning, lalu Rania dan Nisa sepakat untuk menjenguk Rizka setelah jam pelajaran
hari itu selesai.
Bersama Bu Nuning, Rania dan Nisa berniat menjenguk Rizka. Sesampainya di
Rumah Sakit, mereka melihat Rizka dan walinya sudah berkendara seperti ingin pulang,
keluar dari Rumah Sakit. Lalu, Rizka dan walinya bergegas pergi meninggalkan
Rumah Sakit itu. Bu Nuning, Rania dan Nisa hanya saling bertatap mata, menambah
kebingungan mereka tentang Rizka. Akhirnya, Bu Nuning, Rania dan Nisa kembali
pulang dengan sedih tanpa sempat melihat kondisi terbaru Rizka.
Mengapa Rizka sudah diizinkan
pulang? Bukankah Rizka belum pulih benar? Dan mengapa Rizka dan walinya seperti
tergesa-tergesa saat keluar dari Rumah Sakit?
<<<Bersambung>>>
0 Komentar