Sering saya ditanya tentang awal mula sakit suami saya. Dan sering pula saya membahasnya, "No, awalnya kenapa sih suamimu?" tanya mereka. Sejauh yang saya pahami selama membersamai suami memang berasal dari asap rokok penyebab utama, ditambah dengan alasan lain seperti debu, safety yang kurang selama berkendara (tak bermasker/berjaket), dan lain sebagainya. Dulu, saat bekerja memang yang saya tahu sirkulasi udara disana sangat tidak baik. Utamanya bagi mereka yang merokok, padahal jelas-jelas itu ruangan ber-AC. Suami yang pola makan kurang teratur, membuat asupan gizinya juga menjadi berkurang. Sangat tidak sepadan dengan kondisi dimana dia harus melawan jutaan asap kotor yang masuk ke dalam tubuhnya. Lalu, saat kondisi badannya ngdrop, maka disitulah bakteri-bakteri jahat itu menyerang dan menggerogoti tubuhnya.
Suami saya perokok pasif, dia adalah orang-orang yang ada di sekitar perokok aktif yang menghirup udara kotor dari hisapan-hisapan rokok si perokok aktif. Asap rokok itulah yang menyebabkan berbagai permasalahan penyakit yang bisa berdampak pada perokok pasif. Karena kandungan berbagai zat negatif pada asap rokok itu sangat banyak. Tapi terkadang, bahkan mungkin setiap saat, si perokok aktif tak mau menyadarinya.
Mungkin setelah ini akan ada yang tidak sependapat dengan saya, karena memang nyatanya saat saya menjelaskan semuanya kepada mereka "penghamba rokok" hanya akan ada sanggahan-sanggahan dari mereka yang tak terima dengan penjelasan saya. Dan saat itu, saya hanya bisa mengelus dada dan menghela napas sangat panjang. Mungkin memang benar kata mereka bahwa rokok bukanlah penyebab utamanya. Saat itulah saya hanya bisa memanjatkan doa terbaik untuk kebaikan mereka dan keluarga saya juga.
Sepertinya studi kasus atau penelitian tentang rokok, bahaya rokok, manfaat rokok sudah banyak dilakukan dan sejauh yang saya baca memang TIDAK BANYAK MANFAAT DARI SEBATANG ROKOK. Saya sadar mungkin apa yang saya sampaikan ini hanyalah sisi negatif saya terhadap rokok. Tapi memang benar adanya bahwa saat terdiagnosa pun dokter menyatakan asap rokok lah yang cukup jadi penyebab utama di antara penyebab lainnya. Wallahua'lam.
Bagi saya rokok adalah musuh utama saya dan keluarga saya. Siapapun kalian, sayangilah keluarga dengan berhenti merokok demi menjadi sehat yang lebih baik. Karena Rizki ternikmat dan termahal dalam hidup ini menurut saya adalah kesehatan. Perlahan tapi pasti, belajarlah untuk berhenti. Selama Allah masih diberi kesempatan untuk membersamai kita bersama keluarga kita. Jangan pernah menyesal jika suatu saat kita kehilangan orang terdekat kita, hanya keegoisan kita terhadap sesuatu, yang mungkin tak bermanfaat banyak bagi kita dan keluarga. Wallahua'lam.
6 Komentar
Perjuangan berat melawan asap rokok di negara yang pabrik dan iklan rokoknya trilliyunan
BalasHapusSangat Bund. Menjadi tantangan tersendiri bagi saya khususnya. Minimal di lingkungan keluarga terdekat. 🤗. Terimakasih berkenan mampir dimarii..
HapusNgasi tau perokok memang semacam percuma. Karena nanti akan disanggah dengan alasan ini dan itu. Saya pribadi sebenarnya nggak masalah dengan perokok, asal tahu adab dalam merokok. Misal, nggak merokok sembarang tempat, dll.
BalasHapusYup. Harus ada kesadaran dari pribadi masing-masing. Tak bisa dipaksakan. TrimaTerima sudah berkenan mampir dimarii. 🤗
HapusSaya pun sangat tidak suka ada orang yang merokok di tempat umum Bu. Jadi kalau ada orang merokok didekat saya pasti saya marahin.
BalasHapusSemoga lekas sembuh ya Bu suaminya
Aamiin allahumma aamiin. Tak mudah memang. Tapi setidaknya sudah mengingatkan. TrimaTerima sudah berkenan mampir dimarii. 🤗
Hapus