TAHAP TELUR HIJAU (JURNAL 1) - HUTAN KUPU CEKATAN

Bismillah. Hari ini saya akan mencoba menuliskan hasil renungan saya tentang potensi diri sebagai salah satu materi yang disampaikan pada kelas bunda cekatan batch#2 tahun ini. Masyaallah, gak nyangka sih, saya akan kembali bertemu dengan ibu-ibu pembelajar yang hebat lagi. Hampir empat tahunan bergabung di IP rasanya masih sangat jauh saya mengatakan "Ibu hebat" dan masih sangat malu untuk mencoba mensejajarkan diri bersama mereka. Namun, kali ini saya berniat mengazzamkan diri untuk kembali belajar sampai akhir. Dan, kali ini saya masih di tahap awal sekali. Dulu, saya terhenti di tahap ualt-ulat saja, semoga hari ini saya bisa menyelesaikan misi hingga akhir. Aamiin.

Setelah saya coba renungkan dan pahami, rasanya tak ada yang berbeda dengan jurnal yang sudah saya buat di batch sebelumnya. Kegiatan yang tidak ada hanyalah pillow talk with my husband. Yup, hari ini saya sedang bertahan hanya dengan anak-anak. Kepergian suami tentu saja masih menyisakan tangis dan rasa penyesalan, namun rasanya akan banyak waktu yang sia-sia jika saya masih terus saja meraung. Maka, saya kembali mengaktifkan diri untuk memberi semangat kepada anak-anak. Semoga dengan mengikuti kelas ini membuat saya bisa lebih membersamai anak-anak. Aamiin.

Baiklah, langsung saja. Untuk pembahasan potensi diri saya yang sudah saya temukan. Pada kuadran lacak kekuatanmu dibagi menjadi empat kuadran yaitu suka-bisa, suka-tidak bisa, tidak suka-bisa, dan tidak bisa-tidak-suka. Pada kuadran tidak bisa-tidak suka saya menambahkan dua kegiatan yang cukup membuat saya sering mendelegasikan kepada yang ahli, yaitu pertukangan dan berbengkelan. Khususnya terkait benda-benda di rumah, entah itu memperbaiki lampu yang rusak, genteng yang bocor, atau mesin pompa yang tiba-tiba mati. Sampai saat ini, dua kegiatan tersebut masih menjadi kelemahan saya yang merasa belum setangguh Siti Hajar. ahaha.

Lalu, di kuadran bisa-tidak suka saya masih menempatkan kegiatan-kegiatan dirumah berada di kuadaran ini. Dan saat ini saya mendelegasikan kepada orang lain. Misalnya, menyetrika, dan memasak. Masak masih PR banget nih, walupun bisa tapi belum bisa membuat masakan yang spesial banget. Suka mupeng kalau ada orang yang ahli banget itu. Masyaallah,. Di kuadaran tidak bisa-suka saya menambahkan kegiatan-kegiatan yang membuat saya semangat saat melakukannya namun belum ada keberanian untuk mengakui bahwa saya sudah bisa, karena masih terus belajar. Di kuadran ini saya menambhkan kegiatan seperti renang. bersepeda, membuat kue, berbenah rumah, dan juga public speaking. Saat saya melihat orang lain maupun ketika saya melakukannya sendiri membuat saya bahagia dan senang. Apalagi jika menghasilkan sesuai target puas banget. 

Di kuadran ke empat, kuadran bisa-suka saya menambahkan kegiatan harian saya yang saat ini membuat saya cukup merasakan kenyamanan dan bahagia ketika melakukan kegiatan tersebut. Misalnya saja makan. Makan membuat saya lebih bersemangat dan energi seperti kembali terisi, apalagi status saya sebagai busui butuh ekstra asupan gizi tentunya. Kegiatan lain misalnya ngoprek segala hal tentang aplikasi dan teman-temannya yang menggunakan handphone dan laptop, ngobrol bareng sama anak-anak, travelling, dan belajar make up, satu hal yang ingin saya coba yaitu public speaking, dan me time nya saya nih : nonton. Ahaha. Dan durasi menonton film sepertinya harus di manage juga ya. 




Setelah mengelompokkan kegiatan harian sesuai kuadran, kemudian saya fokuskan aktivitas pada kuadran bisa-suka menjadi lima kegiatan saja yang kiranya bisa membuat saya bahagia. Fokus aktivitas yang pertama yaitu menulis. Saya berniat untuk menjadikan aktivitas ini sebagai self healing dan juga menjaga saya agar tetap dalam kewarasan. Aktivitas kedua yaitu quality time dengan anak. Meskipun waktu yang saya berikan masih sangat terbatas, semoga di waktu tertentu itu memberikan kenangan yang manis untuk anak-anak. Aktivitas selanjutnya yaitu ngoprek dan public speaking. Aktivitas ini masih terus saya lakukan sambil belajar. Saya pun masih mencari passion saya yang lebih bisa saya kuasai dan saya sukai. Dan aktivitas terakhir adalah makan. Yup, makan harus saya agendakan agar saya tetap sehat dan bugar. Harapan nya tentu saja bisa membersamai anak-anak dalam keadaan fit dan tidak mudah sakit. Aamiin allahumma aamiin. 



Demikian jurnal pertama saya di tahapan telur hijau untuk kelas Bunda cekatan. Bahagiakan diri maka kebahagiaan akan kita temukan pula dalam keluarga kecil kita. Semoga kita bisa membersamai anak-anak kita dengan kenangan yang manis dan tak mudah dilupakan. 

Satu hal yang pasti, kebahagiaan yang hakiki bagi seorang manusia, menurut saya adalah ketika kita bisa terus mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk, bahkan terbaring. Semoga kita merupakan salah satu manusia yang mendapatkan kesempatan memperbaiki diri sebelum Allah mengambil kembali milik-Nya, yaitu ruh kita. Aamiin allahumma aamiin.

Sekian.

#institutibuprofesional
#hutankupucekatan
#telurhijau
#lacakkeuatanmu


Reactions

Posting Komentar

0 Komentar