Aliran Rasaku di tahap ulat-ulat
Ikut kembali di kelas Ibu Profesional di awal tahun ini merupakan satu hadiah sekaligus tantangan bagi saya kala itu yang sedang memantapkan hati untuk membersamai anak-anak dengan pola asuh yang gue banget. Setelah di kelas buncek batch 1 undur diri karena sedang fokus ngurus suami, akhirnya saya bisa memutuskan gabung lagi di kelas buncek batch 2 kali ini.
Sejak kehilangan belahan jiwa saya, saya sempat minder dan gak percaya diri, apakah saya bisa membersamai anak-anak. Terlebih, tipikal komunikasi yang masih sangat jauh dari kata sepakat. Khawatir hanya akan menambah rasa sakit untuk saya dan juga anak-anak. Padahal, saya ingin sekali menjadi lebih dekat dan memiliki bonding yang kuat dengan anak-anak. Setelah mengikuti tahapan kelas buncek, akhirnya saya membuat peta belajar yang terkait dengan komunikasi. Tepat nya bagaimana saya bisa menyampaikan rasa kepada orang lain dan diterima oleh mereka dengan sangat baik tanpa ambigu yang tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Lalu, saya fokuskan untuk mengambil materi tentang manajemen diri dan terkait dengan self healing yaitu manajemen emosi. Alhamdulillah, disini saya banyak banget belajar tentang beragam emosi manusia, dan bukan hanya sekedar amarah sesaat.
Saya mengawali menyusun peta belajar berawal dari diri sendiri, karena saya merasa memiliki inner child yang cukup buruk, sehingga memengaruhi kepribadian saya, terkadang jika rasa saya berlebihan dapat melakukan hal-hal yang tidak wajar.
Tentu, saya masih banyak belajar tentang manajemen emosi ini, namun semakin kesini saya semakin sadar bahwa setiap manusia insyaallah memiliki kesempatan kedua untuk memperbaiki keadaan menjadi lebih baik.
Mengapa gamifikasi di tahap Ulat-Ulat dibuat seperti ini?
Tahapan ulat diawali dengan mencari pengetahuan dan dibuatkan dalam menu "ini makananku", jurnal selanjutnya berbagi potluck dari hasil pengetahuan saya sebelum ikut kelas buncek, lalu kami difokuskan pada satu pokok bahasan yang sesuai, sampai pada tahap dimana kami mencari pasangan kawan yang akan berbagi ilmu dan beraliran rasa selama di tahapan ulat ini. Menurut saya, gamifikasi di tahap ulat dibuat alur seperti ini ingin mengajak kita agar lebih percaya diri dan mandiri melahap ilmu yang benar-benar sesuai kebutuhan kita saat ini.
_Eno Nf_
0 Komentar