Bismillah. Alhamdulillah, gak nyangka banget saya hari ini berada di pekan ke empat tahap kupu-kupu kelas bunda cekatan, MasyaAllah tabarakallah. Bisa dibilang, jurnal pekan ini cukup membuat dag dig dug karena di pekan ini penentuan bagi mentor dan mentee untuk melanjutkan atau berhenti di mentorship yang dijalani. Dan, MasyaAllah para mentee ku siap melanjutkan mentorship sampai akhir. Jadi bahan semangat banget dan harus lebih teliti tentu nantinya. Padahal, saya banyak merasa belum maksimal dengan ketiga mentee saya yang luar biasa.
Selain penentuan lanjut atau tidak, hal lain yang perlu didiskusikan yaitu tentang "action plan" yang sudah direncanakan di pekan sebelum nya. Saya masih lanjut jugaa donk dengan mentor saya, mbak Inaya. InsyaAllah, sampai akhir juga yaa Mba.. 💕
Sesuai goals yang sudah saya sampaikan ke mentor, yaitu :
1. Berbicara dengan intonasi rendah ketika berkomunikasi dengan anak-anak;
2. Fokus solusi tidak melulu masalah;
3. Memberi reward sederhana.
Sebenarnya action plan ini masih menyambung dari T30 sebelum nya di tahap kepompong. Dan, saya coba tingkatkan lagi di tahap kupu-kupu saat ini. Dari tiga goals yang ingin saya capai, hampir semuanya sudah bisa ditemukan di beberapa aktivitas bersama anak-anak pekan ini. MasyaAllah, saya cukup berbangga untuk bisa sedikit mengendalikan emosi saya terutama jika berkomunikasi dengan anak-anak. Maklum, watak keras seperti saya ini cukup sulit untuk berbicara dengan nada rendah atau biasa. Hehe.
Beberapa aktivitas yang ditemukan misalnya saja ketika kakak ingin makan dengan lauk telur dan buat sendiri. Awal reaksi saya biasanya akan kaget dan berlebihan jika anak-anak melakukan aktivitas yang nggak biasa. Namun, kali ini saya coba beri kepercayaan ke kakak untuk proses memasaknya dari awal hingga selesai. Sambil tetap di beri arahan, MasyaAllah kakak happy banget, bisa bikin telur sendiri. Malah ketagihan! 😂
Tak lupa, saya usahakan beri reward sederhana di setiap hal baik yang dilakukan anak. Terutama beberapa kalimat : tolong, maaf, dan terimakasih, good job, dan kalimat positif lainnya. Kakak happy banget diberi pujian sederhana seperti itu, MasyaAllah. 🥺🥺
Tentu, keseharian kami tak selalu berjalan mulus. Ada saja tingkah anak-anak yang membuat saya cukup membuat emosi naik dan terlontar kata atau kalimat yang tidak baik, astagfirullah. Biasanya, saya akan segera meminta maaf ke anak-anak setelah nya. Walaupun berulang, hebatnya mereka masih mau memaafkan setiap kesalahan uminya,. Maafkan ya sholih sholihahnya Umi. 😢🙏
Itulah beberapa aktivitas yang saya temui selama pekan ini. Dan, alhamdulillah bayik sudah mulai paham perintah sederhana. Seperti mengikuti gerakan tepuk tangan, dan jika ingin turun dari tempat tinggi itu dia menurunkan kakinya terlebih dahulu. Lagi, mengulang kata atau kalimat positif adalah kunci terbentuknya suatu habbit yang positif. Noted banget ini!
0 Komentar