Jurnal Pekan 4 (Tahap Kepompong)

Bismillah. Assalamu'alaikum sahabat.. 

Alhamdulillah, akhirnya saya bisa menyelesaikan misi akhir di tahap kepompong kali ini. MasyaAllah tabarakallah. 


Pekan terakhir ini, saya cukup berbangga memberikan badge kuning di beberapa hari puasa. Sesuai dengan target yang diharapkan. Pekan terakhir saya masih memfokuskan pada tiga target diri yaitu manajemen emosi, manajemen ibadah, dan manajemen gadget. 

Pada tahap ini, saya masih terus mencoba membangun emosi positif dan mengubahnya lebih baik dari emosi negatif. Hal yang sudah saya coba biasakan yaitu : berbicara dengan nada datar dan tenang, jika amarah datang segera istighfar dan menjauh dari sumber amarah, tenangkan diri sambil menarik napas panjang dan memotivasi diri untuk tidak berlebihan. Namun, jika amarah tak terkendalikan segera meminta maaf dan beristighfar yang banyak. Selain itu, saya juga mencoba melakukan berbagai aktivitas yang meningkatkan emosi positif sehingga mengurangi rasa stress seperti banyak melakukan me time dan quality time bersama anak-anak. 

Target selanjutnya manajemen ibadah. Target saya adalah saya bisa melakukan shalat wajib lima waktu tepat di awal waktu dan tidak menunda-nunda. Dan, saya bisa melakukan ibadah sunnah lain semisal shalat dhuha dan qiyamul lail. Mungkin terlihat biasa, bagi saya bisa terbiasa melakukan hal tersebut adalah sebuah prestasi diri yang MasyaAllah dan tidaklah mudah. Sampai pekan akhir ini, alhamdulillah saya bersyukur sudah mulai bisa melaksanakan shalat wajib terutama shalat isya di awal waktu, yahh.. Walaupun terkadang masih suka menunda-nunda. Astagfirullah. Biasanya saya membuat alarm atau manajemen waktu yang sesuai dengan sikon. Sehingga ketika malam menjelang tidak terlalu capek. Kalo udah capek tuh, imbasnya ya tadi, bisa suka ketiduran dan akhirnya shalat isya nya diakhirkan. Astagfirullah. 😌

Nah, target terakhir manajemen gadget. Target saya yang belum bisa terealisasikan dengan baik. Apalagi dengan kondisi kerja masih full online, maka saya masih sering melihat gadget dan terkadang suka lewat dari waktu yang sudah disepakati sama diri sendiri. Alhasil, masih banyak hal yang terbengkalai. Saat ini, saya mencoba menyelaraskan  diri dengan terus bermunajat kepada Allah dan lebih dekat kepada-Nya. Karena saya percaya, semakin kita dekat kepada-Nya semakin kita bahagia dan menemukan hakikat diri. Dan membuat kita bisa lebih legowo menjalani alur hidup kita. 

Bahkan Allah pun sudah sangat gambalng menjelaskan bahwa Allah itu sangat dekat. Pertanyaan nya, jika memang dekat mengapa kita tidak langsung mengejar-Nya? 

Akhiru kalam, setiap manusia akan ber proses menjadi yang terbaik versi dirinya. Jangan menyalahkan masa lalu, tapi jadikan motivasi untuk pelajaran kita di masa kini dan masa mendatang. Tak ada manusia yang sempurna, setidaknya kita berusaha menjadi versi terbaik kita. Terimakasih diriku untuk selalu tegar dan semangat dalam keadaan apapun. Ingatlah, teman sejati kita saat ini hanyalah Allah. Dekati dan jadilah sahabat terbaik bagi-Nya.

Alhamdulillah, salam semangat. 

By _Eno Nf_

Reactions

Posting Komentar

0 Komentar